Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 14:21:38【Resep Pembaca】080 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(9551)
Sebelumnya: Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
Selanjutnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Artikel Terkait
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
- Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis
- BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
- Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025
- Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari
- Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
Resep Populer
Rekomendasi

UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat

Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok

Klasemen Grup H: peluang Indonesia U

Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari

Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah